Senin, 30 Juli 2018

DOLANAN KUNA HIBUR ANAK DAN ORANG TUA


PURBALINGGA – Tak hanya anak-anak, para remaja dan orang dewasa juga sangat menikmati aneka dolanan kuna yang diperkenalkan Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Purbalingga di Alun-alun Purbalingga, Minggu (29/7). Berbagai permainan jaman dahulu yang banyak mengeksplorasi fisik ini, diperkenalkan kembali dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2018.

“Anak-anak jaman sekarang kan kenalnya gadget. Padahal, kalau sudah kecanduan gadget justru akan mengganggu kemampuan sosial dan fisik, bahkan mental anak. Kami beserta Kampung Dolanan Perwira mencoba mengenalkan kembali keceriaan ala kearifan lokal kita melalui dolanan anak ini,” ujar Ketua DP Salimah Purbalingga, Riyanti Ahmad.

Wahyu Kusnanto, S.H. Dari Dinas Sosial, pengendalian penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(Dinsos Dalduk, KB, P3A) yang memberi sambutan mewakili Bupati Purbalingga mengaku bangga dan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini harus sering dilakukan agar anak mengenal permainan-permainan masa lalu penuh kearifan lokal yang sangat positif untuk mengembangkan interaksi dengan teman-temannya, mengembalikan keceriaan yang terancam hilang karena gadget.

Berbagai permainan diperkenalkan kembali mulai dari sundamanda, permainan tali, ular tangga, egrang bathok, egrang bambu, congklak, tokie gaba-gaba, bakyak dan gobag sodor. Tak hanya anak-anak dan remaja, orang  tua justru tampak lebih bersemangat karena seperti sedang nostalgia masa kecilnya.

“Senang, jadi inget indahnya masa lalu. Bisa mengenalkan permainan edukatif dan psikomotorik, hendaknya dikenalkan di lembaga-lembaga sekolah dasar dan anak usia dini,” ujar Liah, warga Kaligondang.

Sementara itu, anak-anak meski awalnya bingung, mengaku sangat tertantang dan gembira mengikuti segala permainan yang terasa baru bagi mereka.

“Sangat asyik, menyenangkan, banyak pengalaman, baru pernah main bakyak spti itu, biasanya cuma liat. Saya cuma pesan, kalau bisa sering-sering diadakan, kalau ibu saya malah ngira kaya gitu ada di tiap hari minggu pagi,” kata Agustin Ambarwati (10) dari salah satu SD di Karangjambe.

Acara bertajuk “Yuk, Dolanan. Ceria Bersama Kawan” ini juga dilombakan. Di akhir acara, panitia mengumumkan para pemenang lomba. Dari sembilan permainan, yang dilombakanhanya Bakyak dan Gobak Sodor. Untuk Bakyak juara putra putri diambil juara 1-4, untuk gobak sodor putra diambil juara 1-2, untuk gobak sodor putri diambil juara 1-2 juga. (*)

Selasa, 29 Mei 2018

Serunya Liburan Bareng Salimah Kids

PURBALINGGA – Sekitar 70 anak tampak bergembira dan antusias mengikuti acara Semarak Ramadhan Salimah For Kids di Masjid  Ali Musyni Perum  Puri Bobotsari, Selasa (29/5). Selain mendapatkan materi seputar puasa Ramadhan, anak-anak juga diajak kreatif membuat hiasan dinding dari stik es krim dan kerang.

“Acaranya seru banget. Ada permainannya, bikin-bikin kerajinan dan juga ada pelajarannya. Saya jadi bisa bikin hiasan dinding dari stik es krim,” ujar Ahmad (11) yang diiyakan temannya, Izzul (10).

Safitri  Yugdiyanti  sebagai narasumber yang juga salah satu pengurus harian PD Salimah Purbalingga memberi ceramah dengan sangat asik tentang manfaat puasa. Beberapa kali agar tak bosan, Safitri dan tim dari PC Salimah Bobotsari mengajak anak-anak mengikuti berbagai permainan seperti mengikuti perintah yang berlawanan, dan berbagai permainan lainnya.


Kegiatan Semarak Ramadhan juga diselenggarakan di PC Salimah Purbalingga dan PC Salimah Kemangkon. Di Kemangkon, Semarak Ramadhan diisi dengan Materi Parenting oleh Margiasih, aktivis masyarakat yang menjadi pembicara tamu PD Salimah Purbalingga. Margi mengemukakan topik tentang “Memutus Siklus Anak Nakal”.

“Anak yang nakal akan terus menjadi anak nakal ternyata bukan salah anaknya, tapi salah orang tuanya. Anak nakal dimarahi, orang tua murka, Allah juga murka akhirnya tak ada keberkahan sehingga anak tetap menjadi anak nakal,” jelasnya di depan sekitar 60 ibu di Mushola Al Fatah, Desa Majatengah, Kemangkon.

Kuncinya ternyata pada ridho dan kesabaran orang tua. Menurut Margi, orang tua yang ridho dan sabar akan menuntun anaknya ke arah yang baik dengan cara yang baik sehingga Allah ridho, keluarga berkah dan anakpun bisa berangsur-angsur jadi anak yang baik.

Sementara Semarak Ramadhan di PC Salimah Purbalingga mengambil tema besar “Menjadi Muslimah Yang Produktif dan Kontributif” dengan diisi langsung oleh Ketua PD Salimah Purbalingga, Riyanti. Bertempat di Aula Kelurahan Bojong, sekitar 70an ibu dari berbagai usia tampak antusias mengikuti jalannya acara.

“Salimah itu sebenarnya organisasi bagaimana? Nu atau Muhammadiyah?” tanya salah satu peserta.

Riyanti menjelaskan, bahwa anggota dan pengurus Salimah terdiri dari berbagai latar belakang, bahkan dari kedua ormas Islam besar itupun ada di tubuh Salimah. Lalu ada peserta lain yang lanjut bertanya, bagaimana menyatukannya.

“Cara menyatukannya ya dengan kembali pada tujuan utama kita, yaitu ridho Allah,” jawab Riyanti disambut haru para peserta.

Kegiatan Semarak Ramadhan ini merupakan lanjutan kegiatan Semarak Ramadhan yang telah dilakukan Ahad lalu (27/5). Dan akan lanjut dilaksanakan Jumat (1/6). Untuk Jumat depan, akan dilaksanakan di PC Kalimanah. (hms.salimahpg)

Minggu, 27 Mei 2018

Kesehatan Gigi Terganjal Mitos

PURBALINGGA – Rendahnya kesadaran gigi di kalangan masyarakat Indonesia umumnya, ternyata diperparah dengan adanya mitos-mitos yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Hal ini terungkap dalam Semarak Ramadhan PD Salimah Purbalingga yang mengambil tema seputar kesehatan gigi dan mulut, di Balai Pertemuan Masjid Al Furqon Desa Pengadegan Kecamatan Pengadegan, Ahad (27/5).

“Gigi atas akan berbahaya jika dicabut itu hanya mitos. Yang berbahaya justru kalau gigi sudah seharusnya dicabut karena bermasalah tapi tidak juga dicabut, ini dapat memicu sakit gigi yang bisa mempengaruhi organ tubuh lainnya,” jelas drg Sulistyowati selaku narasumber sekaligus penasehat PD Salimah Purbalingga.

Di hadapan sekitar 116 ibu, Sulis melempar pertanyaan tentang perlu tidaknya gigi anak-anak yang berlubang ditambal. Setelah senyam beberapa saat, muncul 3 ibu yang maju untuk menjawab pertanyaan. Dan ketiganya menjawab, tidak perlu.

“Gigi anak yang berlubang ya tetap harus ditambal. Bahkan sedini mungkin sebelum melebar. Karena selama gigi anak itu masih gigi susu, sebisa mungkin bertahan di mulut hingga saatnya tanggal sendiri karena mempersiapkan gigi permanen tumbuh,” ungkapnya lagi.

Sulis yang sehari-hari membuka praktek di Kaligondang ini mengungkapkan sudah menjadi rahasia umum masyarakat memperhatikan kesehatan gigi saat sudah mengalami sakit gigi. Padahal idealnya, 6 bulan sekali memeriksakan gigi ke dokter gigi. Dan semua puskesmas telah menyediakan klinik gigi dengan harga terjangkau bahkan gratis bagi pemilik BPJS.

“Ada beberapa tisp sederhana lainnya yang selain periksa gigi teratur, yaitu gosok gigi dengan benar, segera tambal gigi begitu berlubang dan kenali masa-masa pergantian gigi anak,” tegasnya.

Kegiatan Semarak Ramadhan PD Salimah di waktu yang sama juga dilaksanakan di Kutasari, tepatnya di Masjid Al Hidayah Desa Sumingkir. Roadshow di Kutasari mengangkat tema Memperbaiki Sholat. Para peserta tampak antusias karena mereka baru sadar bahwa selama ini sholat mereka belum benar sepenuhnya dan maish jauh dari khusyuk. Padahal masalah dan ujian hidup dapat diperbaiki diawali dengan memperbaiki sholat.

“Acaranya bagus menambah keimanan, ini tentang sholat, sesuatu yang wajib dilakukan tiap hari jadi memang harus betul dalam melaksanakannya,” ujar salah satu peserta, Dewi, yang juga guru BK SMA N 1 Purbalingga.

Ketua PD Salimah Purbalingga Riyanti mengatakan kegiatan Semarak Ramadhan Salimah merupakan kegiatan rutin PD Salimah Purbalingga setiap Romadhon tiba. Kegiatan Semarak Ramadhan dilaksanakan di setiap pengurus cabang (PC/Kecamatan) dengan tema sesuai dengan kebutuhan masing-masing PC. Semarak Ramadhan di Pengadegan dan Kutasari ini mengawali rangkaian Semarak Ramadhan yang akan dilaksanakan satu pekan ke depan.

“Para peserta terbuka untuk semua ibu, dari ormas apapun, daeri desa manapun,” imbuh Yanti.

Yanti menambahkan Semarak Ramadhan selajutnya akan dilaksanakan tanggal 29 Mei 2018 di Kemangkon, Bobotsari dan Purbalingga. Sementara untuk Kalimanah akan dilaksanakan 1 Juni 2018. Adapun PC-PC lainnya karena masih baru, belum siap menjadi tuan rumah kegiatan rutin ini. (hms-salimahpbg)

Sabtu, 03 Februari 2018

Perempuan Harus Jadi Solusi, Bukan Masalah


PURBALINGGA – Perempuan kerap dituduh sebagai sumber masalah di dunia ini. Padahal, dalam kondisi tenang, sejarah membuktikan perempuan justru bisa menjadi sumber solusi dari berbagai permasalahan yang ada.
“Pada jaman Rasulullah, Rasul pernah memerintahkan para sahabat untuk memotong rambut (tahalul) dan menyembelih kambing. Namun para sahabat bergeming sehingga membuat Rasul marah. Dan solusi datang dari salah satu istri Rasul, Ummu Salamah,” ujar Ustadz Taryudi Lc dari Pondok Pesantren Harapan Ummat saat mengisi tausiyah usai Pelantikan Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Purbalingga Periode 2018-2022 di RM Wapo, Purbalingga, Ahad (28/1).
Taryudi menambahkan, Ummu Salamah meminta Rasul untuk keluar tenda lalu memotong rambut dan menyembelih kambing. Akhirnya melihat Rasul melakukannya, para sahabat langsung mengikutinya, selesailah masalah. Menurut Taryudi, ini contoh bagaimana perempuan bisa menjadi solusi.
“Namun, permasalahan perempuan juga cukup pelik. Saat saya masih kuliah di Mesir, disana ada ribuan TKW illegal yang mengindikasikan bahwa perdagangan perempuan itu masih ada,” ungkapnya.
Menurut Taryudi, permasalahan perempuan itu tidak seharusnya terjadi jika semua pihak mau memahami peran, potensi dan kemuliaan perempuan. Memberdayakan perempuan, lanjutnya, bukan berarti emansipasi perempuan yang keblabasan yang menerabas batas-batas norma agama dan masyarakat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga Erni Widyawati Tasdi berharap PD Salimah tetap memaksimalkan peran perempuan, khususnya dalam mengantisipasi kematian ibu dan bayi, mengasuh anak-anak di era digital/gadget dan mengantsipasi kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Saya yakin, perlu pendekatan Islami dalam mengedukasi para perempuan agar kasus-kasus khas perempuan itu bisa diminimalisir. Dan saya banyak berharap dari Salimah,” ujar Erni yang hadir secara pribadi dan secara resmi memberikan sejumlah bantuan untuk PD Salimah Purbalingga yang diterima Ketua PD Salimah Terlantik, Riyanti.
KONSELOR KELUARGA DAN SEKOLAH PRANIKAH
Ketua PD Salimah Purbalingga Periode 2018-2022 Riyanti mengatakan pihaknya masih akan konsisten pada penguatan peran keluarga, yang menjadi program unggulan periode sebelumnya, yaitu Konselor Pernikahan dan Sekolah Pranikah. Sebab semua permasalahan yang ada seringkali bermula dari keluarga.
“Angka perceraian di Purbalingga tinggi. Ini menyebabkan banyak permasalahan. Mulai dari munculnya anak-anak broken home yang terjerumus seks bebas, narkoba, yang konsekuensi logisnya meningkatnya angka Orang Dengan HIV AIDS, dan sebagainya,” imbuhnya.
Riyanti menyebutkan, pihaknya memiliki 40 konselor pernikahan yang siap menerima konsultasi bagi siapa saja mengalami permasalahan keluarga. Tak hanya itu, dalam training pra nikah yang telah dilakukan mulai tahun lalu, telah meluluskan 90 peserta.
“Selain itu, program lainnya akan tetap kita jalankan seperti pendidikan anak yatim, pembinaan majelis ta’lim, pelatihan mubalighoh, solidaritas dunia Islam dan kemanusiaan, Baitul Qur’an, dan sekolah ibu terpadu, serta banyak kegiatan yang dilakukan setiap kecamatan melalui pengurus cabang kami,” jelasnya. (*)

Para Ibu Antusias Ikuti Training Perawatan Jenazah

PURBALINGGA – Sekitar 20-an ibu tampak antusias mengikuti Training Perawatan Jenazah di Masjid Al Huda Padamara, Selasa (30/1). Dalam kegiatan ini, para ibu majelis taklim menjadi semakin paham syarat, rukun dan tahapan perawatan jenazah sesuai syari’at.
“Kegiatan ini baru awal. Masih kami isi dengan teori. Rencana pada pertemuan berikutnya, akan kami lanjutkan untuk praktek. Jadi ada yang pura-puranya jadi jenazah dan yang lainnya latihan memandikan, mengkafani hingga menyolatinya,” ujar pengisi materi, Ketua Bidang Pendidikan Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Purbalingga, Ike Sri Maryani.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Salimah Padamara, Purwanti mengatakan, training perawatan jenazah ini memang sengaja diselenggarakan karena masih banyak muslimah di lingkungannya yang belum paham cara merawat jenazah yang benar sesuai syari’at. Akibatnya, jika ada orang yang meninggal, yang melakukan perawatan jenazah hanya orang-orang yang sama dan bahkan harus mendatangkan pihak yang lebih paham di luar lingkungannya.
“Padahal yang namanya maut kan bisa datang kapan saja kepada siapa saja. Kalau yang paham hanya orang-orang itu, dan kebetulan orang-orang itu berhalangan, kan aneh kalua kita malah mendatangkan pihak di luar lingkungan kita hanya karena kita tak tahu ilmunya,” ujarnya.
Training Perawatan Jenazah menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan PD Salimah Purbalingga selama bertahun-tahun. Ike mengatakan, pihaknya terbuka bagi siapapun di Kabupaten Purbalingga yang ingin belajar merawat jenazah gratis, tidak dipungut biaya sama sekali.
“Free, tak ada biaya sama sekali. Silahkan hubungi Salimah saja. Bisa melalui akun Fanspage Salimah Purbalingga di Facebook atau ke Humas Salimah Purbalingga di nomor 081391344499,” jelas Ike. (*)